Kamis, 04 Oktober 2012
On 10/04/2012 08:41:00 AM by KBM FT UNM in Renungan No comments
Hari ini dapat nilai jelek, diputusin
pacar (baca; kekasih haram), kehilangan barang, dipermalukan di depan umum
gara-gara masalah sepele. Hal-hal ini
kadang membuat kita galau, dongkol, sedih, malu dan berjuta perasaan tidak
mengenakkan lainnya. Lantas, untuk
mengobatinya, sebagian orang melakukan aktifitas yang disebut ‘curhat’. Kebanyakan orang curhat pada orang-orang
dekatnya, ada yang ke ortu, sahabat, saudara, pacar(bagi mereka yang belum tau
bahwa hukum pacaran adalah tidak dibenarkan dalam Islam).
Saat curhat, kata demi kata mengalir
deras dari mulut para curhator untuk langsung menuju telinga curhatan. (Ini istilah saya, analoginya seperti
komunikator dan komunikan). Biasanya
kalau seorang lagi curhat, mengeluarkan luapan perasaannya, entah ia kecewa
atau bahagia, maka yang paling ia inginkan adalah si obyek curhat tidak banyak
bicara. Pasang telinga dan sesekali
komentar “o...” atau “em...” atau “terus terus...’, mungkin juga “waw...”. Setelah puas melakukan curhat dan materi
curhatnya juga sudah habis, maka ia biasanya mengharap komentar positif dari
sang obyek curhatnya. (mungkin anda
mengatakan dalam hati “benar juga”).
Namun ada satu hal yang banyak
dilupakan orang, yaitu kurang tepatnya ia memilih kepada siapa ia akan
curhat. Obyek curhat yang kurang
bertaqwa bisa jadi akan mengekspos materi curhat orang lain sehingga malu dan
menyesallah si curhater.
Kawan, sudah pernahkah engkau
merasakan sensasi curhat luar biasa, ia tak dapat digambarkan dengan kata-kata,
begitu indah dan memuaskannya. Solusi
yang diberikan pun tidak main-main. Bisa
jadi sesudah curhat, bukan hanya perasaan kita lega, tapi masalah kita
benar-benar selesai.
Kawan, sudahlah, kutahu engkau galau!
Dengan begitu banyaknya masalahmu.
Sudahlah, lupakan itu semua. Sebentar
lagi akan kutunjukkan engkau pada metode curhat efektif. Dijamin gak akan menyesal.
Tips Curhat Efektif
1. Berwudhu
Basuhan-basuhan air wudhu pada anggota badan akan
menyegarkan dan mengendorkan saraf-saraf yang sempat menegang.
2. Bersihkan pakaianmu
Tentu, karena ini adalah curhat yang tidak biasa,
makanya jangan sampai pakaian kita kotor.
3. Carilah tempat yang bersih (suci dari najis)
4. Dalam keadaan berdiri(kalau tidak bisa, posisi duduk
juga tak mengapa) menghadaplah ke arah kiblat, tenangkan pikiran. Lupakan semua masalahmu, sebentar lagi engkau
akan berdiri di hadapan ...
5. Angkat kedua tanganmu sejajar telinga dengan telapak
tangan menghadap ke kiblat, jari-jari lurus ke atas dengan posisi yang tidak
dirapatkan dan tidak pula direnggangkan.
Ucapkan “Allahu akbar!”
6.
Selanjutnya, lanjutkan gerakan itu, karena itu adalah
gerakan sholat.
7.
Hayati setiap bacaanmu. Maka akan kau dapatkan di antaranya..
“Inna sholaatii wa nusukii wa
mahyaayaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin”1
(sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah rabb semesta ‘alam)
Sobat, dalami maknanya.. akan kau dapatkan makna
penyerahan diri yang sesungguhnya. Kau
sadar, bahwa segalanya hanya untuk Allah, bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk
si ‘dia’ atau siapa pun.
8. Ya.. kamu sedang sholat. Lanjutkan sholatmu. Hayati makna setiap
bacaan (kalo belum tau artinya, silakan belajar! Karena tidak
mungkin tau tanpa belajar)
9. Pada saat sujud, bacalah doa sujud.. Kemudian,
curhatlah kepada Allah sepuasmu, perbanyak doamu... Itulah saatnya.. yaa..
itulah saatnya. Saat dimana kamu sedang dalam posisi terdekat dengan-NYA. Puaskanlah curhatmu, Ia akan memberimu begitu
banyak solusi. Kalau perlu, tumpahkan
air matamu sebagai tanda betapa kamu membutuhkan-NYA, sebagai tanda lemah dan
faqirnya dirimu di hadapan-NYA.
“Jarak terdekat antara seorang hamba dengan
Rabb-Nya adalah pada saat sujud, maka perbanyaklah doa” (Hadits shahih)
10. Lanjutkan
sholatmu.. tiap tiba waktu sujud, ulangi curhatmu. Dia Mahatahu apa yang kamu butuhkan. Ia senang jika engkau menyampaikan ratapan di
hadapanNYA. Mintalah kepada-NYA maka Ia
akan memberikan apa yang kau minta(jika syarat-syaratnya terpenuhi).
11. Selepas salam,
angkat kedua tanganmu. Curhatlah
kepada-Nya sekali lagi atau beberapa kali lagi. Tunjukkan bahwa betapa lemahnya dirimu di
hadapanNya dan betapa engkau membutuhkanNYA. Sekali lagi, tumpahkan air
matamu. Air matamu adalah simbol
kelemahanmu.
Jadi, sudah jelas kan? Siapa
DIA? Dia-lah Allah ‘azza wa jalla yang telah menciptakanmu dan
menciptakanku.
يَعْلَمُ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ -٤-
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa
(seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah,
niscaya Allah akan Memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
(QS. At-Taghaabun ayat 11)
(Barombong, Malam Ahad yang sejuk, 14
Dzulqo’dah 1433/29 Sept 2012)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Kalender
Cari Penginapan?
Popular Posts
-
Belakangan ini demonstrasi sudah bisa dikatakan sangat lumrah di negara kita. Banyak orang mengatakan bahwa “demonstrasi” a...
-
Sungguh Allah telah membukakan hati-hati hambaNya dengan hidayah keimanan. Dengan keimanan itulah Allah melunakkan hati-hati hambaNya unt...
-
Assalamu’alaikum …Segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah Subhana wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap kita curahkan kepada bag...
0 komentar:
Posting Komentar
Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.