Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Senin, 24 Maret 2014

On 3/24/2014 06:46:00 PM by KBM FT UNM in , ,    No comments
         
Sesungguhnya dosa-dosa itu punya bahaya terhadap hati, badan, agama dan akhirat, sebagaimana akan kita lihat di dalam pembahasan kali ini. Allah subhanah wata’ala berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian).”[TQS.Asy-Syura’:30]

            Ayat ini dalil bahwasanya dosa-dosa merupakan sebab terjadinya musibah-musibah, bersamaan bahwasanya Allah telah memaafkan banyak dari kesalahan kita. Andaikata bukan karena karunia dan rohmat Allah kepada kita, pastilah kita termasuk dari orang-orang yang rugi.
            Al Imam Ibnu Katsir rahimakumullah berkata: “Firman-Nya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri,” yaitu: musibah-musibah apapun yang menimpa kalian wahai manusia, maka hanyalah itu berasal dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan untuk kalian. “Dan Allah memaafkan sebagian besar” yaitu dari kesalahan-kesalahan, maka Allah ridak membalas kalian berdasarkan kesalahan-kesalahan itu, tapi bahkan Allah akan memaafkannya.”
“Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan usaha mereka, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun”[TQS.Fatir:45]
(“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/7/hal. 207).
            Dan Allah tabaroka wata’ala berfirman:
“Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah”.[TQS.Nuh:25]

            Syaikhul Islam rahimakumullah berkata: “Maka sesungguhnya dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan itu membahayakan manusia lebih besar daripada apa yang dibahayakan oleh racun.” (“Majmu’ul Fatawa”/8/hal. 348).
            Beliau rahimakumullah juga berkata: “Dan barangsiapa mengira bahwasanya dosa-dosa itu tidak membahayakan bagi orang yang bersikeras di atasnya, maka dia itu sesat menyelisihi Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ salaf dan para imam. Bahkan barangsiapa mengamalkan sebiji dzarroh kejelekan, dia akan melihat (balasan)nya.” (“Majmu’ul Fatawa”/11/hal. 256).

            Beliau rahimakumullah juga berkata: “Dan barangsiapa mengerjakan dosa-dosa besar dan bersikeras di atasnya dan tidak bertobat darinya, maka sungguh Allah membenci perbuatannya itu sebagaimana Dia mencintai perbuatan baik yang datang darinya, karena kecintaan-Nya untuk hamba-Nya itu
sesuai kadar imannya dan taqwanya. Maka barangsiapa mengira bahwasanya dosa-dosa itu tidak membahayakannya, bahwasanya Allah mencintainya dalam keadaan dia bersikeras di atasnya, maka dia itu seperti orang yang mengira bahwasanya meminum racun itu tidak membahayakannya dalam keadaan dia rutin meminumnya dan tidak mau mengobatinya dengan kesehatan metabolismenya.
            Andaikata orang yang tidak mengetahui itu mau merenungkan apa yang Allah ceritakan dalam kitab-Nya, yang berupa kisah-kisah para Nabi dan tobat dan istighfar yang berlangsung dari mereka, dan berbagai ujian yang menimpa mereka, yang di dalamnya ada pensucian untuk mereka, dan pembersihan sesuai dengan kondisi mereka terhadap sebagian bahaya dosa-dosa terhadap pelakunya sekalipun dia adalah orang yang paling tinggi posisinya.”
(“Majmu’ul Fatawa”/10/hal. 208).
            Dan termasuk dari bahaya maksiat adalah: dicabutnya ilmu dan petunjuk, sehingga sang hamba bertambah menyimpang dan tersesat. Syaikhul Islam rahimakumullah berkata: “Dan Allah subhanah menjadikan termasuk dari hukuman yang ditimpakan kepada manusia dengan sebab dosa-dosa adalah dicabutnya petunjuk dan ilmu nafi’ seperti firman-Nya:
“Dan mereka berkata: “Hati-hati kami tertutup,” bahkan Allah melaknat mereka dengan sebab kekafiran mereka.” [TQS.Al-Baqarah:88]

Dan berfirman:
“Apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman. Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya.”[TQS.Al-An’am:109-110]

Dan berfirman:
 “Di dalam hati mereka ada penyakit maka Allah menambahi mereka dengan penyakit.”[Al-Baqarah:10]
Dan berfirman:
“Manakala mereka menyeleweng, Allah menyelewengkan hati-hati mereka.”[TQS.As-Saf:5]
(selesai dari “Majmu’ul Fatawa”/14/hal. 152).
            Kemudian sesungguhnya kemaksiatan itu membakar hati dan menjadikannya di dalam kegundahan dan kesedihan.
            Syaikhul Islam rahimakumullah berkata:
“sesungguhnya firman-Nya:
"Dan mereka akan mendapatkan siksaan yang tidak terputus."[TQS.At-Taubah:68]
Isyarat kepada siksaan yang terus-menerus menyertai mereka di dunia yang berupa rasa sakitnya jiwa: kegundahan, kesedihan, kerasnya hati, gelapnya hati dan kebodohan, karena kekufuran dan kemaksiatan itu termasuk rasa sakit yang disegerakan yang lestari, yang Allah ketahui. Oleh karena itulah engkau dapati bahwasanya kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan penghidupan yang baik kecuali dengan bahan yang bisa menghilangkan akal dan melalaikan hati, dengan mengkonsumsi bahan yang memabukkan, atau menonton permainan atau mendengar suara yang menghanyutkan, dan semisal itu." ("Iqtidhoush Shirothil Mustaqim"/1/hal. 110/cet. Maktabatur Rusyd).

            Ini adalah sedikit petikan dari bahaya-bahaya maksiat. Maka sang hamba harus segera bertobat dari dosa-dosanya dan tidak berlambat-lambat sehingga luputlah kesempatan tobatnya sehingga dia menyesal dan bukanlah saat itu adalah waktu untuk menyesal. Allah ta'ala berfirman:

“(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke

dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.”[TQS.Al-Mu’minun:99-100]

                “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushilat [41]: 30)

Wallahu Muwaffiq [takeitfrom:thetruthonly1]

0 komentar:

Posting Komentar

Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.