Natal-Antara Dogma dan Toleransi

Ahad, 29 Muharram 1433/25 Desember 2011

Pengurus Masjid Ulil Albab UNM adakan Pengajian Umum

 oleh Ust. Muhammad Ikhwan Abd. Djalil, Lc., M.A.

Ulil Albab, 25 Desmber 2011, pagi yang mendung, mungkin semendung perayaan yang sedang menjamur di pelosok-pelosok negeri, termasuk negeri kami, Indonesia, yang konon penduduknya mayoritas muslim, sekitar 80%, ironis, perayaan kebatilan dan seruan kepada yang mungkar justru sangat gencar, Saudara bisa melihat fenomena ini di mana-mana, di pinggir jalan, pusat perbelanjaan, koran, internet, radio, dan  televisi apalagi. Tidak diragukan lagi bahwa setiap tanggal 25 Desember orang –orang Nasrani pasti merayakan natal yang mereka imani sebagai hari kelahiran Yesus kristus.

Saudaraku yang budiman, dalam perspektif Islam, Nabi Isa yang dalam keyakinan Kristen dianggap sebagai tuhan adalah seorang manusia biasa, nabi dan rasul utusan Allah yang mempunyai tugas serupa dengan utusan-utusan lain. Beliau adalah nabi yang dihormati dan dimuliakan dalan Islam. Ceramah umum yang kali ini diisi oleh Ust. Ikhwan Abdul Djalil, Lc., M.A. mengenagkat tema “Perayaan Natal 25 Desember antara Dogma dan Toleransi”. Ustaz mengewali ceramah beliau dengan membacakan surat Al-Ikhlas beserta terjemanya,ayat ini memberi pokok aqidah dalam Islam. “Ayat ini dipakai untk tes ketuhanan. Jadi, siapa yang mengaku sebagai tuhan mesti lolos tes ini,” Ujar Ustaz. Lanjut beliau, jika Yesus Kristrus dianggap sebagai tuhan, dia mesti lolos tes ini. Ayat pertama berarti “Katakanlah (Muhammad) bahwa Dia (Allah) itu esa.” Apakah Yesus Itu esa atau Tunggal? Atau apakah tuhannya Kristen itu satu? Hem, ternyata tidak, Yesus yang dianggap tuhan dalam Kristen sesungguhnya adalah salah satu oknum dari trinitas, tiga dalam satu. Bagainama mungkin tuhan itu tiga? Jelas Yesus tidak memenuhi syarat ini. Tapi Allah, Dialah Yang Maha Esa. tidak bersambung… (Ruslan)