Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Kamis, 12 Januari 2012

On 1/12/2012 01:25:00 AM by KBM FT UNM   No comments

Kamis Subuh, 5 Januari 2012 pukul 05.46

Di sebuah kota besar…
Tidak ada yang menyangka, dua orang yang mengantarkan box-box berisi donat dan roti dari satu warung ke warung lain itu, adalah dua orang petinggi lembaga dakwah kampus besar yang ada di kota tersebut.  Yang satu ketuanya dan yang lain adalah wakilnya.  Mereka mengantarkan kue-kue tersebut setiap pagi dengan sepeda motor bak mujahid di atas kudanya.
Sebagian orang, mungkin, akan memandang apa yang mereka lakukan akan menurunkan ‘derajat’ mereka.  Dua orang aktifis dakwah menjual donat dan roti?!  Wallahi! Demi Allah, sama sekali apa yang mereka kerjakan tersebut tidak akan mengurangi derajat mereka di sisi Allah, bahkan sebaliknya.  Bukankah Nabi kita tercinta shallallohu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita bahwa makanan yang paling baik yang kita masukkan ke dalam perut kita adalah hasil jerih payah kita sendiri?
Dakwah membutuhkan pengorbanan, baik waktu, tenaga, harta, perasaan bahkan jiwa sekalipun. 
Secara kasat mata, sebagian orang mungkin akan memandang aktifitas berdagang kue dua orang aktifis dakwah tersebut adalah semata-mata hanya karena ingin mencari kehidupan dunia.  Tidak. Bahkan kami yakin, hasil keuntungan dari berdagang tersebut sebagian besarnya-kalau bukan seluruhnya-akan diinfakkan untuk membantu perjuangan di jalan Allah.  Inilah nilai tersembunyi dibalik aktifitas berdagang donat dan roti itu.
Dakwah ini butuh ditopang dengan pendanaan.  Tak mungkin terus-terusan kita akan mengandalkan proposal.  Kira-kira begitulah pikiran yang bersemi di kepala dua mujahid ini.  Berbekal potensi bisnis, modal yang minim namun network yang luas membuat mereka mulai mencoba melangkah, setapak demi setapak, pelan-pelan, hingga tujuan akhirnya adalah mampu berlari tanpa topangan.  Tidak berhenti disitu saja, bahkan mimpi yang lebih besar lagi, mampu memberi topangan kepada orang lain.
Teruslan melangkah saudaraku, tak perlu kalian pedulikan kata orang, kita dan kalian adalah pejuang, penilaian yang kita harapkan hanya dari Allah pemilik semesta.  Pujian tak membuat kita besar kepala dan bangga diri, pun hinaan tak membuat kita minder dan rendah diri.  Semoga  Allah mengumpulkan kita bersama orang yang kita cintai bersama, yang kita coba contohi dalam kehidupan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana lagi kalau bukan di surga.  Keep istiqomah ikhwany. (amraq_7jan2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.