Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Selasa, 20 Desember 2011

On 12/20/2011 02:16:00 AM by KBM FT UNM   No comments
Fenomena masyarakat saat ini yang kian hari semakin menjauh dari agamanya membuat kita geleng kepala.  Bagaimana tidak, dampaknya menyeluruh menyentuh segala sendi –sendi kehidupan. Lihatlah para koruptor, mereka tidak lagi takut akan ancaman Allah jika mengambil hak orang lain.  Mereka juga seakan lupa dengan ancaman Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam terhadap orang yang memasukkan sesuatu yang haram ke dalam perutnya bahwa tempat yang paling pantas buat orang semacam ini adalah neraka, wal ‘iyadzu billah.
Lihatlah para pemain film, sinetron, drama atau apalah namanya yang tiap hari asyik mengumbar aurat mereka di hadapan orang yang tidak halal melihat aurat mereka.  Dengan alasan seni, mereka dengan asyiknya melanggar batasan-batasan Allah. Berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, bahkan yang lebih dari itu mereka pertontonkan di hadapan para ‘hamba’ TV di seantero Indonesia dan dunia.  Bukan dengan ‘malu-malu’ namun dengan perasaan bangga sebangga-bangganya.  Ck..ck..ck Maksiat kok dipertontonkan, bangga lagi!
Dan yang lebih parah, lihatlah pada para ‘hamba’ kuburan. Nda usah jauh-jauh, di Makassar pun banyak, contoh yang paling dekatnya adalah di Kuburan Syaikh Yusuf rahimahullah.  Banyak orang berduyun-duyun datang khususnya pada hari Ahad – bukan Minggu, karena Minggu itu artinya ‘pergi beribadah,’ nah siapa yang pergi beribadah hanya pada hari Minggu??? – untuk melakukan ritual ‘minta doa’ yang kata mereka doanya tetap kepada Allah ‘azza wa jalla namun Syaikh Yusuf yang telah meninggal itu sebagai perantaranya. Na’udzu billah min dzalik. Sejak kapan Rosulullah mengajarkan kita kalau mau berdoa harus ke kuburan dulu??? Ini hanyalah perkara yang mereka ada-adakan.
Lihatlah, lihatlah, dan lihatlah sekali lagi, niscaya pandangan kita akan kemerosotan umat ini tidak akan pernah berhenti menyaksikan hal-hal yang memiriskan hati. Syariat Allah diletakkan di bawah kaki dan hawa nafsu dijunjung tinggi.  Allahu al musta’an.
Fenomena memalukan sekaligus memilukan ini telah ‘merangsang’ hati sekelompok pemuda di Fakultas Teknik UNM untuk bisa berperan memberantas semua bentuk pelanggaran di atas.  Mereka pun mencoba mencari penyebabnya, jika sudah ditemukan maka mereka akan mencari solusinya.  Waktu pun bergulir dan mereka sepakat bahwa penyebab utamanya adalah jauhnya mereka dari Al-Qur’an dan agamanya.  Olehnya itu, sebagai langkah awal, mereka ingin mencoba, mengawali dari diri mereka sendiri untuk dekat dengan Al-Qur’an. Akhirnya, pada hari Jumat, 20 Muharram 1433 pukul 11.00, masjid Mush’ab bin Umair menjadi saksi bisu dibentuknya KompaQ FT UNM, singkatan dari Komunitas Pecinta Al-Qur’an Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar... (bersambung Insya Allah ta’ala). (Abu Muhammad)

0 komentar:

Posting Komentar

Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.