Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Kamis, 01 Januari 2015

On 1/01/2015 11:25:00 PM by KBM FT UNM in    No comments
               Berawal dari dalam kandungan ibu kita, dimana kita berada dalam tiga fase kegelapan, kemudian dijadikan kita bentuk makhluk berupa manusia yang dimulai dengan diciptakannya pendengaran kita, hal ini menunjukkan bahwa kita harus memulai belajar dengan mendengar, lebih banyak mendengar (pen. Menerima nasehat) daripada berbicara, dan tentu kesemuanya indra berikutnya yang perlu kita pahami sebagai alat untuk kita mendekatkan diri kelak kepada Allah Subhana Wata’ala.
                Para salaf itu, diantara para imam banyak diantara mereka yang cacat/memiliki kekurangan dalam indra-indra mereka, namun mereka : menghafal Al-Qur’an, menghafal kitab-kitab hadist, menjadi imam besar di zamannya. Maka kita yang memiliki kesemua indra kita hendaknya senantiasa mempergunakan indra itu dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan ketaatan kepada Allah Subhana Wata’ala.
                Selanjutnya, Allah Subhana Wata’ala menciptakan kita lahir di muka bumi ini la ta’lamuna syai’a tidak mengetahui apa-apa. Di bumi kita hidup 60-70 tahun saja, atau kurang, atau lebih, namun sedikit yang demikian sebagaimana sabda Nabi Shalllallahu’alaihi Wasallam. Di bumi ini kita hidup kadang mengalami kesenangan kadang juga kesedihan, begitulah kehidupan dunia yang Allah Subahan Wata’ala ciptakan. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat ke-dua Allah Azza Wajall berfirman “untuk menguji kamu, siapa dinatara kamu yang lebih baik amalnya.”. kadang kita menginginkan sesuatu dan kadang sangat ingin hal itu, namun itu dilarang oleh Allah Subhana Wata’ala, ataukah sebaliknya, namun seperti itulah kehidupan dunia. Dalam sebuah hadist Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam “Surga diapagari dengan apa-apa yang tidak disenagni oleh jiwa manusia,dan neraka dipagari oelh apa-apa yang disenangi oleh manusia”(HR.Bukhari&Muslim).
                Fase perjalanan berikutnya yang akan dilalui oleh manusia, ialah alam barzah. Fase berikutnya ini jauh lebih panjang dari fase sebelumnya, Karen akan berlangsung sampai hari kiamat dan dimulai dari kematian. kematian, suatu kejadian yang mejadi nasehat buat kita semua. Ada orang yang duduk-duduk ia tidak bisa bangkit lagi, ada orang yang tiduran ia tidak bisa membuka mata lagi, itulah kematian, ia tidak mengenal tua muda, kaya miskin. Alam barzah, alam dimana kita tidak bisa kembali ke dunia dan tidak bisa juga mempercepatnya hingga hari kiamat. Orang yang dzalim kelak akan berkata percepat hari kiamat dikarenakan perihnya siksaan yang didapat di alam barzah, sedangkan orang beriman akan minta juga dipercepat hari kiamat karena dia tahu bahwa aka nada kenikmatan yang jauh lebih nikmat dari apa yang telah ia dapatkan di alam barzah. Di alam barzah juga setiap kita akan berjupa dengan satu malaikat yang akan menyakankan kita tentang beberapa perkara penting, ialah malaikat mungkar, malaikat yang asing, kita tidak tahu siapa dia, sebagaimana dalam bahasa, mungkar berarti sesuatu yang asing, untuk itu segala sesuatu yang bukan dari fitrah kita, bukan dari islam, itu adalah perkara yang mungkar. Namun, ada beberapa yang di alam barzah nya tidak akan ditanya tentang tiga perkara penting itu, salah satu diantaranya adalah para Nabi dan Rasul, para syuhada, anak kecil yang belum sempat baligh.
           Alam terakhir yang akan kita lalui ialah alam akhirat, alam dimana kita akan memanen apa yang telah kita tanam. In ahsantum ahsantum lianfusikum [al-isro’:7]
Wallahu ‘alam [ilham|catatan taklim rutin kajian tauhid by ustadz Anwar paeno hafidzahulloh]


0 komentar:

Posting Komentar

Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.