Selasa, 20 Desember 2011
On 12/20/2011 09:46:00 PM by KBM FT UNM No comments
Sebelum melangkah terlalu jauh, terlebih dahulu saya jelaskan apa definisi dari tidur subuh yang ada dalam tulisan ini. Syndrom Tidur subuh adalah sejenis penyakit yang melanda umat Islam dimana mereka tidur setelah sholat subuh hingga matahari terbit. Kira-kira itu pengertiannya. Saya membuka ruang seluas-luasnya jika ada pembaca yang ingin menambahkan definisi ini.
Yah, mungkin ada di antara pembaca yang mengatakan tidur setelah sholat subuh ini masih mendingan dibandingkan tidak sholat subuh sama sekali. Ya, betul. Namun, memanfaatkan waktu dengan tidur ba’da sholat subuh akan mendatangkan kerugian yang sangat banyak. Pada tulisan ini, saya hanya akan menyoroti aktifitas tidur subuh di kalangan aktifis dakwah saja. Maka bagi para profesional, orang awam, pedagang, pengusaha, guru dan sebagainya harap bersabar, mungkin di lain waktu akan kami soroti juga. Tunggu saja tulisan berikutnya, mungkin judulnya Fenomena Syndrom “Tidur Subuh” di Kalangan Pedagang, Pengusaha, Guru,dll. Namun demikian, kami tidak melarang Anda-jika Anda bukan aktifis dakwah- untuk membaca tulisan ini hingga selesai.
Aktifis dakwah, sebuah gelar yang akan membuat sebagian orang bangga jika menyematnya.
Aktifis dakwah adalah julukan bagi orang-orang yang aktif mengurusi dakwah dan memperbaiki umat dari segala bentuk keterpurukannya. Mereka mencoba mendirikan bangunan kejayaan Islam dengan mengorbankan sebagian bahkan seluruh potensi yang mereka miliki untuk tujuan tersebut. Oleh karena itu, pekerjaan sebagai aktifis dakwah adalah pekerjaan yang sangat mulia. Bagaimana tidak, mereka melakukan profesi para nabi dan para nabi adalah orang yang paling mulia. Apa profesi itu? Ya berdakwah!
Namun miris, kita saksikan hari ini banyak ikhwan yang menghabiskan waktunya ba’da sholat shubuh dengan tidur tanpa alasan yang syar’i. Lho, apa salahnya? Ya Salah!
Biasanya tidur subuh di kalangan aktifis dakwah disebabkan karena mereka bermusyawarah pada malam harinya hingga larut, atau mereka mengerjakan tugas kuliah, atau sekedar ngobrol ngalor ngidul yang tidak jelas arahnya hingga waktu malam pun berlalu dan mereka tidur ketika malam sudah mendekati subuh. Akibatnya, mereka belum “puas” tidur ketika adzan subuh dikumandangkan. Akhirnya, mereka pun sholat subuh dalam keadaan mengantuk kemudian tepat setelah salam mereka pun kembali ke pembaringannya untuk melanjutkan tidur yang belum terselesaikan, bahkan ada yang langsung tertidur di tempat sholatnya. Ckckc, ini lebih parah lagi.
Tidur subuh ini jika sering dilakukan maka akan menjadi suatu kebiasaan yang sangat sulit untuk dihilangkan. Maka itu melalui risalah ini kami ingin mengutarakan beberapa kerugian dari tidur subuh khususnya bagi para aktifis dan bagaimana solusi menghilangkan kebiasaan “buruk” ini.
Keburukan dari tidur subuh:
1. Menyelisihi sunnah dari Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam
Saya yakin seluruh aktifis dakwah bahkan orang awwam tahu bahwa tidur subuh bukanlah termasuk kebiasaan Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam. Bahkan Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita begitu banyak dzikir-dzikir untuk memaksimalkan perolehan pahala dan kebaikan sejak setelah sholat shubuh hingga matahari terbit. Kebiasaan tidur shubuh jelas menyelisihi sunnah nabi. Kita sebagai aktifis dakwah khususnya pengusung dakwah salaf yang telah mengikrarkan diri berada dalam manhaj ahlussunnah wal jama’ah tidak sepatutnya menyelisihi sunnah Nabi. Nah, suatu hal yang kontradiktif ketika kita mengaku ahlussunnah namun menjadikan tidur subuh sebagai kebiasaan.
2. Melewatkan keutamaan waktu subuh
Untuk poin ini, saya sarankan antum baca buku karangan Dr.Raghib As-Sirjani yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Misteri Shalat Subuh”.
3. Memancing orang lain untuk turut bergabung dalam jamaah tidur subuh
Tidur subuh merupakan penyakit menular. Tidak jarang seorang ikhwah yang telah berazzam akan memanfaatkan waktunya setelah sholat subuh untuk berdzikir dan membaca Al-Qur’an akhirnya terpengaruh oleh ikhwah yang telah ‘terkapar’ di tempat sholatnya. Akhirnya rasa kantuk pun menggelayuti pikirannya dan jika imannya kuat maka ia mampu bertahan tapi jika tidak, maka virus ini pun akan menyerang ‘sistem pertahanannya’ dan ia pun mengikuti jejak temannya yang telah lebih dulu ‘terkapar’. Allahu al musta’an.
4. Melemahkan jasmani dan rohani
Waktu setelah sholat subuh merupakan waktu terbaik bagi kita untuk menyuntikkan kekebalan bagi jiwa kita yang akan melawan berbagai bentuk syahwat dan syubhat yang akan ditemui pada hari itu. Namun jika waktu tersebut digunakan untuk tidur, maka kemungkinan besar hari itu jiwa kita akan rentan terhadap berbagai godaan karena tidak diberikan proteksi pada subuh harinya. Wal ‘iyadzu billah.
5. Menyebabkan pelakunya menjadi pemalas
Seseorang yang sering tidur akan dianggap pemalas oleh orang lain. Nah, bagaimana pula jika ia tidur pada waktu subuh yang seharusnya digunakan untuk berdzikir? Dan saya rasa anggapan ini benar adanya. Maka jika tidak ingin dikatakan pemalas, jangan tidur subuh!
6. Mengganggu ikhwah yang akan membersihkan
Sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat kita bahwa pagi hari adalah waktu untuk membersihkan, demikian juga di kalangan aktifis dakwah. Mulai dari membersihkan tempat tidur hingga membersihkan selokan. Nah, ikhwah yang tidur pagi tentunya akan sangat mengganggu ikhwah lain yang akan membersihkan. Jika tidur subuhnya ‘dilaksanakan’ di masjid maka akan mengganggu pengurus masjid. Demikian pula jika tidur subuhnya di sekretariat Lembaga Dakwah maka akan menghalangi petugas piket untuk membersihkan.
7. Mengakibatkan jadwal piketnya tidak terlaksana dengan baik
8. Memperburuk citra aktifis dakwah
Jika orang awwam yang melakukan kebiasaan buruk ini mungkin orang-orang akan memakluminya. Namun tidak demikian halnya jika ini terjadi di kalangan aktifis dakwah yang notabene ilmu agamanya lebih mendalam dibandingkan kebanyakan orang. Kalau sudah begini, maka cibiran akan datang tidak hanya ditujukan kepada ‘pelaku’ namun seluruh aktifis dakwah akan kena getahnya. Akhirnya, jika citra aktifis dakwah sudah tercemar maka bagaimana mungkin dakwahnya akan diterima??!
Solusinya menghilangkan tidur subuh:
1. Berdoa
Tentunya ini adalah senjata pamungkas setiap orang beriman. Allah ‘azza wa jalla berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itumemenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran”(Al-Baqoroh ayat 186)
Kebiasaan tidur subuh merupakan musibah. Namun insya Allah, musibah ini bisa dihilangkan jika kita beriman kepada Allah dan berdoa kepadanya. Berdoalah dengan serius agar Allah mengabulkan doa kalian.
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan Memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (At Tagaabhun:11)
2. Hindari begadang
Begadang yang dimaksud adalah begadang yang tidak bermanfaat. Jika pun terpaksa harus begadang, maka jangan makan berlebihan yang akan menyebabkan kekenyangan. Perut yang kenyang akan sangat membantu efektifitas tidur subuh yang tentunya tidak kita harapkan.
3. Ketika rasa itu muncul…
Lawan dan lawanlah! Jika kantuk mulai mendera setelah sholat subuh, sekali lagi, lawanlah! Jika engkau mampu bertahan maka itu pertanda baik. Namun jika tidak maka sampai kapan pun engkau tidak akan mampu melepas jerat tidur subuh. Berdasarkan suatu penelitian, untuk melepas suatu kebiasaan maka dibutuhkan pengulangan 20-30 kali. Itu artinya jika tidur subuh telah menjadi suatu kebiasaan maka butuh 20-30 hari untuk melepaskan kebiasaan tersebut dengan tentunya berusaha sekuat tenaga untuk tidak tidur subuh selama 20-30 hari tersebut. Jika berhasil, selamat. Jika tidak, mari kita memohon kepada Allah agar diberi taufiq untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini.
4. Hindari maksiat
Sadar atau tidak, maksiat merupakan salah satu sebab terhalangnya kita dari kebaikan. Sufyan Ats-Tsauri, tabi’in yang terkenal itu pernah berkata “Saya terhalang dari sholat malam selama lima bulan akibat satu dosa yang pernah saya perbuat”. Nah, kita?? Sudah berapa dosa yang kita perbuat? Mungkin itulah penyebabnya kita sulit terlepas dari lingkaran ‘tidur subuh’ dan ketaatan-ketaatan yang lain. Wa atbi’i as-sayyiati al-hasanaat(ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik). Ayo kita segerakan tobat kepada Dia ‘azza wa jalla al –ghofur ar-rohiim. Semoga Allah mengampuni kita. Amin.
Sebagai gorengan terakhir – afwan, goresan bukan gorengan – untaian nasihat dari saudaramu yang lemah ini yang juga masih sangat butuh akan nasihat dari para pembaca, saya mengajak kita semua khususnya aktifis dakwah untuk senantiasa menjaga waktu kita dalam ketaatan kepada-Nya. Salah satu ciri hati yang sehat kata Imam Ibnul Qoyyim adalah bakhilnya ia terhadap waktu. Artinya, ia selalu mempertimbangkan seberapa besar manfaat dari aktifitas yang akan ia jalankan itu. Karena sedikit banyaknya akan memangkas jatah waktunya. Jika ia merasa hal itu bermanfaat bagi akhiratnya maka akan ia kerjakan namun jika tidak maka ia tinggalkan.
Tentunya, sayang sekali jika waktu subuh yang mulia kita habiskan hanya dengan tidur padahal di dalamnya ada mutiara terpendam yang bisa memudahkan kita membeli surga Allah. Inna syir’atallohi al-ghooliyah, alaa inna syir’atallohil jannah (Sesungguhnya dagangan Allah itu mahal, ketahuilah dagangan Allah adalah surga).
Terkhusus buat aktifis dakwah, jika tidur subuh sudah menjadi kebiasaan kita, maka saya khawatir status antum akan berubah dari aktifis dakwah menjadi pasifis dakwah. Wallaohu waliyyu at taufiq! (Al Qolakawy)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Kalender
Cari Penginapan?
Pondok | Tempat Kost | Aman insyAllah terjamin
Popular Posts
-
Belakangan ini demonstrasi sudah bisa dikatakan sangat lumrah di negara kita. Banyak orang mengatakan bahwa “demonstrasi” a...
-
Sungguh Allah telah membukakan hati-hati hambaNya dengan hidayah keimanan. Dengan keimanan itulah Allah melunakkan hati-hati hambaNya unt...
-
Assalamu’alaikum …Segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah Subhana wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap kita curahkan kepada bag...
0 komentar:
Posting Komentar
Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.