Selasa, 31 Maret 2015
On 3/31/2015 07:26:00 AM by KBM FT UNM No comments
1851. Ibn Umar r.a. berkata: Umar bersama
beberapa sahabat pergi bersama Nabi saw. Ke tempat Ibn Shayyad, sehingga
mendapatkannya sedang main bersama anak-anak di daerah dataran tinggi Bani
Maghalah, dan ketika itu Ibn Shayyad remaja yang hampir balig, dia tidak
mengetahui sehingga Nabi saw. menepuk punggungnya dengan tangannya, kemudian
Nabi saw. tanya padanya: Apakah engkau percaya bahwa aku utusan Allah?, maka
dilihat oleh Ibn Shayyad dan berkata: Aku percaya bahwa engkau utusan pada
orang ummiyyin. Lalu Ibn Shayyad tanya pada Nabi saw.: Apakah engkau percaya
bahwa aku utusan Allah? Jawab Nabi saw.: Aku percaya kepada Allah dan semua
utusan-Nya. Lalu Nabi saw. tanya padanya: Apakah yang engkau lihat? Jawab Ibn
Shayyad: Yang datang kepadaku berita benar dan dusta. Nabi saw.: bersabda:
Telah kabur bagimu urusannya. Lalu Nabi saw. mengujinya: Aku menyembunyikan
sesuatu bagimu? Ibn Shayyad: Yaitu Addukh. Maka Nabi saw. bersabda padanya:
Kecewalah engkau maka engkau takkan lebih dari tingkatmu (yakni dukun-dukun),
Umar berkata: Ya Rasulullah, izinkan padaku memenggal lehernya. Jawab Nabi
saw.: Jika ia akan jadi maka engkau tak dapat mengalahkannya, jika tidak maka
tidak ada gunanya untuk membunuhnya. (Bukhari, Muslim).
1852. Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw.
berjalan bersama Ubay bin Ka’ab ke kebun kurma tempat Ibn Shayyad, maka ketika
masuk kebun Nabi saw. berusaha bersembunyi diantara pohon-pohon kurma untuk
mendengar apa yang dikatakan oleh Ibn Shayyad sebelum ia melihatnya,waktu itu
Ibn Shayyad berbaring di tempat tidurnya di atas permadani sambil mendengungkan
suara yang tidak dapat dimengerti, tiba-tiba Ibn Shayyad melihat Nabi saw.
sedang sembunyi di sela-sela pohon, maka segera ia memberi tahu pada Ibn
Shayyad: Hai Shaaf, maka bangunlah Ibn Shayyad, Nabi saw. bersabda: Andaikan
dibiarkan pasti akan jelas keadaannya. (Bukhari, Muslim).
1853. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. berdiri
dan sesudah memanjatkan puji syukur kepada Allah sebagaimana lazimnya, beliau
menyebut Addajjal dan bersabda: Sungguh, aku memperingatkan kepada kamu, dan
tiada seorang Nabi pun melainkan telah memperingatkan kepada kaumnya. Nabi Nuh
telah mengingatkan kaumnya, dan aku akan berkata kepadamu keterangan yang belum
pernah dikatakan oleh Nabi kepada kaumnya. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta
mata sebelah, dan Allah tidak buta sebelah. (Bukhari, Muslim).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Kalender
Cari Penginapan?
Popular Posts
-
Belakangan ini demonstrasi sudah bisa dikatakan sangat lumrah di negara kita. Banyak orang mengatakan bahwa “demonstrasi” a...
-
Sungguh Allah telah membukakan hati-hati hambaNya dengan hidayah keimanan. Dengan keimanan itulah Allah melunakkan hati-hati hambaNya unt...
-
Assalamu’alaikum …Segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah Subhana wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap kita curahkan kepada bag...
0 komentar:
Posting Komentar
Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.