Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Senin, 04 Juni 2012

On 6/04/2012 07:01:00 PM by KBM FT UNM in    No comments
       Senin sore, usai melaksanakan ibadah shalat ashar sebuah majelis kembali berkumpul. dalam sebuah pengajian rutin membahas ayat-ayat Allah Subhana wa ta'ala, kali ini tafsir mengenai surah At-Tin. meski agak sedikit mengalami keterlambatan, namun Ustadz tetap meminta maaf serta memberi kami pembelajaran mengenai komitmen tentang waktu yang tak boleh kita buang-buang, atau terkadang di istilahkan waktu karet.
        At-Tin, yang terdiri dari 8 ayat dan diturunkan setelah surah Al-Buruj ini di tiga ayat pertamanya bisa mengandung makna tempat. wa-tin, yakni , bisa menjadi tempat, sebuah masjid dalam kisah ashabul kahfi, ataukah kisah nabi nuh. namun disini, untuk menghubungkan ke-tiga ayat pertama itu maka defenisi at-tin yang banyak di ambil adalah buah tin. buah tin, menurut para ahli kedokteran merupakan buah yang paling bermanfaat bagi umat manusia, subhanallah. berikutnya, yakni wa-zaitun, dapat di artikan sebuah masjid di negeri palestina, atau buah zaitun, buah yang dapat menambah nafsu makan.
        Wa-turisinin,  yakni gunung yang diberkahi, sebuah gunung yang ada di negeri Syam. wa, dalam surah ini bermakna penjelasan bahwa Allah bersumpah dengan nama ciptaannya, yaitu tiga tempat berarti tempat itu diberkahi. Allah Subhana wa ta'ala boleh bersumpah dengan nama-nama ciptaannya, namun kita manusia hanya boleh bersumpah dengan nama Allah saja.
        Kabar gembira ,manusia adalah bentuk yang sempurna. Maka bersyukurlah, Allah menyebutkan kita sempurna. kita sempurna, manusia adalah makhluk yang berjalan di muka bumi ini dengan jalan yang tegak, manusia tidak merunduhkan wajahnya ke bawah, manusia adalah makhluk dengan lisan yang terbaik. maka janganlah kita bersedih bagaimanapun bentuk kita, patutlah kita mensyukurinya.
       Namun, meskipun kita sempurna, kelak kita akan di kembalikan ke tempat yang paling rendah, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh. iman saja tidak cukup untuk kita menjadi bekal, namun perlunya amalan soleh yang dapat menghindarkan kita adzab yang dimaksud tempat terendah tersebut. Selain itu, Allah pun mengatakan bagi mereka yang beriman dan beramal soleh, maka bagi mereka terdapat balasan yang tidak terputus, Subhanalla...
Bukankah Allah itu hakim yang adil.

0 komentar:

Posting Komentar

Afwan, silahkan tinggalkan komentar antum terhadap blog ini.